Seperti hujan yang menghilangkan jejak kaki para pengguna jalan
Seperti diriku yang akan menghilangkan kenangan ‘aku’ dan kamu
Ya, kata kita sudah tak ada dalam kamusku
Entah bagaimana, semua sirna bak dilahap tornado
Mengenangmu bukanlah pilihan
Merupakan keterpaksaanku yang berujung ketidaknyamanan
Keresahan yang terpatri jelas dihati tak mengubah apapun
Hanya menimbulkan tanda tanya yang tak pernah ada habisnya
Pun bulan memerlukan matahari untuk menjadi penerang malam
Seperti diriku yang tak akan pernah bisa berdiri sendiri
Kau anggap aku kuat?
Salah, bahkan kayu yang dimakan rayap pun kalah rapuh dengan diriku
Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur
Kau telah menjatuhkan pilihanmu pada dirinya
Bagaimanapun juga, kau tak akan pernah bisa memilihku
Karna aku bukanlah pilihanmu, bahkan pilihanku sendiri